Tahun Depan Corona Pergi dari Indonesia? Kayak Mimpi deh, Orang-orangnya Aja Masih Begini :(

Tahun Depan Corona Pergi dari Indonesia? Kayak Mimpi deh, Orang-orangnya Aja Masih Begini :(

Waktu beberapa negara lain sudah repot dengan pemulihan pascapandemi dan siap-siap membenahi hidupnya seperti yang lalu, ternyata hal itu kedengar mimpi semata untuk orang Indonesia. Keinginan-harapan supaya wabah selekasnya habis pada tahun depan juga sepertinya hanya akan usai selaku gurauan semata-mata. Entahlah sich, kemungkinan saja keyakinan diri beberapa orang Indonesia ini demikian tinggi sampai percaya jika kehidupan akan berjalan selaku mana harusnya dalam kurun waktu dekat ini.

Jangankan jauh bicarakan pemulihan, wong Indonesia saja saat ini malahan kembali dibuat repot sama penyeleksian (pemilihan kepala daerah) kok. Jika dipikirkan sich pemulihan sama penyeleksian perbedaannya benar-benar tipis, setipis keinginan corona keluar dari Indonesia begitu dech. Bagaimana tidak tipis keinginannya, jika tingkah laku orang-orangnya ada masih pada ini seluruh? Penduduknya yang bebal, ditambahkan pemerintahnya yang umumnya blunder juga. Jangan mengharap corona raib tahun depanlah jika masih ini sikapnya!

Beritanya sich pemerintahan akan berencana untuk menormalkan kembali lagi dunia pengajaran pada Januari 2021 kedepan yang tinggal hitung hari saja. Keputusan itu juga pada akhirnya jadi kontra dan pro di mata warga. Banyak yang memberikan dukungan sebab sudah pada bosen di dalam rumah, tetapi tidak sedikit juga yang menampiknya dengan fakta kesehatan. Permasalahannya, beberapa orang yang menampik itu di lain sisi malahan ngajakin anak-anaknya buat pada berlibur, bahkan ke luar kota. Ini logikanya di mana coba ?

Larangan acara konser di tengah-tengah wabah pasti sudah jadi salah satu perihal yang paling betul, ingat di konser tentu banyak berlangsung keramaian beberapa orang. Tetapi permasalahannya, sudah bener acara konser tidak boleh, eh pemilihan kepala daerah malahan tetep digas pol tidak gunakan rem sama sekalipun. Sudah begitu, prosesnya juga seperti maksain sekali dan abai sama keselamatan beberapa orang juga. Bayangin saja, yang sudah pasti terkena corona dan kembali proses karantina beritanya akan didatengin sama petugas dan diminta tetep nyoblos. Walau gunakan APD komplet, tetapi sama saja itu namanya mencari kasus. Gemes bener sama pemerintahan!

Orang bebal di Indonesia ini ternyata benar-benar tidak ada selesainya dech sepertinya. Walau sebenarnya usia wabah sudah lebih satu tahun dan tidak ada perubahan ya berarti. Hari untuk hari juga ada selalu korban baru berjatuhan, entahlah yang dalam perawatan, karantina, bahkan juga yang sampai wafat. Belum juga tenaga medis yang tetap menyusut banyaknya sebab roboh satu per satu juga. Tetapi, di luaran sana tetep saja ada banyak beberapa orang yang tidak yakin jika Covid-19 ini betul-betul ada. Tidak memahami kembali dech sama mereka ?

Salah satunya cluster corona yang paling besar di Indonesia sekarang ini diantaranya benar-benar berawal dari cluster perkantoran, itu kenapa aktivitas ke kantor di beberapa wilayah ditiadakan dan ditukar dengan WFH alias kerja dari rumah. Walau demikian, pada kenyataannya ada banyak perkantoran yang masih mengharuskan pegawainya untuk masuk seperti umumnya. Lumrah dong jika banyak penampikan dari faksi pegawai sebab fakta keselamatan. Tetapi, semestinya jika benar-benar menampik peraturan buat masuk kantor itu ya sudah anteng saja kerja dari rumah, jangan malahan pada keluyuran kongkow seperti tidak terjadi apa-apa. Tidak ada perbedaannya kali, jika kamu nolak buat kerja masuk kantor tetapi tetep kongkow di luar ramai-ramai karena bosen di dalam rumah.

error: Content is protected !!