Meski Selalu Bikin Ngeri, Pengalaman Naik Metromini Selalu Sukses Bikin Bernostalgia. Membekas!

Meski Selalu Bikin Ngeri, Pengalaman Naik Metromini Selalu Sukses Bikin Bernostalgia. Membekas!


Sebelumnya ada TransJakarta, masyarakat ibukota mengenali metromini selaku angkutan bis paling masyhur. Angkutan berikut yang kerap digunakan orang untuk ke mana-mana. Dimulai Situs Judi Slot dari anak sekolah, karyawan, ibu rumah-tangga, orangtua, semua memakai layanan metromini.

Kedatangan bis warna merah-oranye ini sesungguhnya cukup menolong untuk dipakai melancong, tetapi tidak sedikit hal menjengkelkan yang dibawa olehnya. Orang Jakarta tentu memahami sekali masalah ini. Nah, untukmu yang tidak pernah naik metromini, Hipwee Selingan kesempatan ini akan bercerita ulangi pengalaman naik metromini yang cukup terkesan, walau kerap membuat takut. Cekidot!

Metromini adalah transportasi umum yang termudah dicapai. Tiap beberapa waktu tentu lewat di mana juga kita ada. Atas landasan itu dahulu kita kerap memakai jasanya. Dimulai dari pulang-pergi sekolah, main, kekasihan, sampai nemenin emak berbelanja ke Tanah Abang, seluruh dikirimin metromini.

Untuk anak 90-an, metromini itu sudah seperti ojol di jaman saat ini. Perbedaannya hanya mereka tidak dateng ke rumah.

Yang menjengkelkan dari metromini ialah senang ngetem. Jika penumpangnya masih sedikit, mereka belum jalan. Karena itu naik metromini itu mendingan ramai-rame, dapat bercakap sekalian nungguin supirnya jalan.

Jika cocok penumpangnya ramai, kita dapat gelantung bersama di pintu masuk sekalian melihat beberapa orang di jalanan. Keliatannya memang horor, tetapi cocok dicobain hebat sekali.

Jika sedang mujur, kita dapat berjumpa anak sekolah yang lain bening-bening. Terkadang duduknya cocok sekali di samping kita, dapat dibawa kenalan lalu tukeran hape. Tetapi jika kembali tidak mujur, ketemunya emak-emak yang baru pulang berbelanja. Ada yang membawa bawang, terasi, bahkan juga ada yang membawa ayam masih hidup.

Naik metromini itu sekurangnya nikmat waktu siang. Kecuali panas, penumpangnya padat berjejal. Waktu mujur, kita dapat memperoleh tempat duduk. Jika kembali sial, mau tak mau berdiri dempet-dempetan. Di peristiwa ini sulit sekali untuk meredam emosi. Panas, berbau ketek, macet, berprasangka buruk banyak jambret, macem-macemlah dasarnya.

Memang paling bener naik metromini itu malem-malem. Padat juga tidak panas sebab tertolong sepoi-sepoi angin.


Tidak dapat dipungkuri jika di metromini banyak peristiwa kriminil. Dimulai dari jambret sampai tindak pemalakan oleh preman. Yang dahulu sekolah naik metromini tentu sudah kerap denger narasi dompet raib, HP dijambret, uang diperas preman.

Anehnya, peristiwa itu tidak membuat orang kapok naik metromini. Mungkin sebab hanya angkutan ini yang sediakan layanan dengan biaya murah dan rute yang komplet.

Pengalaman naik metromini jadi masa lalu tertentu dalam kehidupan beberapa orang Jakarta. Ada senang atau duka dalam tiap perjalanan. Walau jika dihitung-hitung banyak tidak nikmatnya, jika inget kembali ada serunya tertentu. Saat ini seluruh tinggal masa lalu, apa lagi opelet. ?

error: Content is protected !!