Apesnya Momen Main ke Rumah Temen, tapi Dia Lagi Dimarahin. Masa Kecil yang Penuh Dilema

Apesnya Momen Main ke Rumah Temen, tapi Dia Lagi Dimarahin. Masa Kecil yang Penuh Dilema


Periode kecil memang jadi saat-saat keemasan dalam kehidupan beberapa orang, sarat dengan. Masa lalu manis dan lucu yang tahunya hanya senang-seneng saja. Tidak pernah Bola Online Terpercaya pikirkan yang bernama kerjaan, deadline pekerjaan, apa lagi sampai angsuran. Jadwal setiap harinya jika tidak main tidak ada kembali yang lain. Dasarnya pulang sekolah main, sore hari main, malam juga nyempetin main, apa lagi jika kembali musim liburan panjang. Terasa tiap hari seperti di surga sekali deh~

Salah satunya rutinitas paling favorit yang dahulu sering kali kita kerjakan ialah main di dalam rumah teman. Ditambah teman kita itu punyai banyak mainan yang waktu itu kita tidak punyai. Misalkan nih, seperti game konsol, DVD buat menonton film, dan sejenisnya. Nah, di beberapa momen itu, kamu pernah tidak sich kejebak dalam periode yang paling menjengkelkan dan membuat kita masalah berat? Ya, waktu kita main ke rumah teman, kadang dengan sialnya kita ngepasin waktu di mana teman kita ini kembali dimarahi mati-matian sama emaknya. Ini ialah peristiwa paling ngeselin waktu main ke rumah rekan, kitanya terang turut deg-degan walau bukan kita yang terkena geram.

Benar-benar sudah pada intinya sich jika anak kecil itu kembali masa-masanya bandel, sarat dengan rasa ingin tahu yang tinggi, jadi apa saja itu maunya dicobain semua. Tetapi permasalahannya, beberapa hal itu yang kadang membuat kita dimarahi sama emak sebab dipandang nakal dan sulit buat ditata. Akhirnya tidak bingung tuch bila jaman bocah dahulu kita tidak pernah melalui hari-hari tiada dengarkan emak geram-marah. Tetapi, peristiwa yang ini meskipun kocak ngeselin sekali sich. Bayangin saja dech, habis balik sekolah sudah semangat sekali tuch, janjian sama teman buat tiba ke tempat tinggalnya sebab ingin main PS. Sampai di dalam rumah, jangankan main PS, yang ada kita malahan dengarkan ia eyel-eyelan sama emaknya sampai sama pusingnya.


Jika ditanyakan mengapa dahulu kita sering kali saksikan teman. Kita dimarahi sama emaknya waktu kita kembali main di tempat tinggalnya. Itu penyebabnya macem-macem sekali. Misalkan, persoalan dari hari kemarin yang belum usai, sampai kasus remeh ciri khas bocah tetapi membuat orangtua tiba-tiba sakit di kepala. Seperti misalkan pulangnya begitu sore, sudah mandi tetapi main keluar dari rumah dan belepotan kembali, dibawain bekal tidak pernah dibawa, main PS tetapi sticknya dibanting-banting, sampai beberapa masalah yang kemungkinan cuma dapat dirasa oleh bocah kecil pada periodenya. Jika yang geramin bapaknya sich umumnya hanya sesaat, tetapi yang membuat takut jika emaknya sudah turut bicara panjang lebar. Bisa-bisa kita dua jam di dalam rumah teman kita itu hanya dengarkan mereka berantem dech dasarnya. Belum juga jika mendadak orangtua teman kita itu malahan memperbandingkan sama kita. Tidak nikmat bener rasa-rasanya ?

Jika kondisinya sudah makin membuat puyeng, ingin tidak mau kita memang seharusnya pulang sebab serba tidak nikmat. Tetapi, ternyata malahan disini letak masalah paling besar sejauh riwayat jadi bocah, apa lagi jika teman kita itu dimarahinnya di ruangan sedang dalam tempat tinggalnya. Kita ingin pulang harus ngelewatin teman kita yang kembali dimarah-marahin itu, dan tentu saja tidak nikmat dengannya. Gantian tidak balik bisanya hanya ikut-ikutan diem di kamarnya sekalian bengong dan plonga-plongo.

Ucapnya, bila kita sudah pernah melalui peristiwa paling ngeselin dan mendebarkan ini sich kita sudah dapat disebutkan lulus dari sepersekian ujian hidup jadi bocah. Orang dewasa mah kemungkinan tidak pernah memahami dan dipandang biasa saja, tetapi untuk kita dahulu hal itu jadi peristiwa paling membuat masalah sepanjang umur. Nyeremin sekali!

error: Content is protected !!