5 Alasan Orang Justru Rajin Bersihin Rumah Kalau Lagi Sendirian. Pas Ada Emak, Malesnya Minta Ampun!

5 Alasan Orang Justru Rajin Bersihin Rumah Kalau Lagi Sendirian. Pas Ada Emak, Malesnya Minta Ampun!


Ibu mana juga kelihatannya sekurangnya senang jika saksikan anaknya tiduran saja di dalam rumah. Tidak ada lima menit tiduran, sudah diteriakin, diminta nyapulah, nyuci piringlah, dan lain-lain. Walau sebenarnya belum pasti kita tiduran sebab bermager-mager riang. Siapa tahu kita baru usai agendain upload buat di sosial media kantor? Terkecuali benar-benar kita kembali gegoleran saja sich. Tetapi mood langsung jadi amburadul dech. ?

Mungkin tiap orang itu malas, terhitung kita. Jika di dalam rumah bawaannya ingin memelekat kasur lagi sekalian menonton TV. Sekotor apa saja rumah jika tidak ada pekikan dari emak kemungkinan kita tidak akan terdorong. Tetapi ajaibnya cocok rumah kembali tidak ada siapa saja, terkadang kita tiba-tiba jadi rajin bersih-bersih. Mengapa dapat begitu, ya? Secara lengkap berikut ini.

Salah satu keadaan yang membuat pemalas seperti kita terdorong untuk beres-beres itu sebab risih. Umumnya jika ada lainnya, emak tentu risih lebih dulu sampai pada akhirnya bersihkan. Atau jika emak repot, tentu ada kakak yang memiliki inisiatif beres-beres. Waktu sendiri di dalam rumah, tidak ada kembali yang dapat dihandalkan, karena itu kita jadi saat itu juga rajin.

Sendirian di dalam rumah tiada rutinitas memacu kesepian dan kebimbangan. Saat menonton TV atau main HP sudah tidak dapat membunuh kebosanan, hati kita terdorong untuk lakukan suatu hal yang lebih bermanfaat. Nah, dari demikian banyak aktivitas bermanfaat, sapu dan membersihkan piringlah yang termudah untuk dikerjakan.

Keengganan kita untuk beres-beres rumah jadi bukti jika sesungguhnya kita malas waktu diminta. Kita lebih senang bergerak atas kesadaran sendiri. Saat tidak ada yang memerintah kita dapat dengan suka hati kerjakan suatu hal.sebuah hal. Jauh berbeda jika diminta, jika ingin tentu dengan 1/2 hati dan ngedumel.

Hal yang membuat kita malas untuk sapu atau ngepel itu diantaranya sebab emak kerap memberi komentar. Misalkan waktu sapu, saat emak merasakan lantai belum bersih, beliau terus ngomong, “Kelak jodohnya berewokan lo!” atau “Yang bersih kek nyapu, anak wanita kok begitu!” Tanggapan ini terkadang membuat sakit hati. Sudah diturutin masih saja salah. Lain dengan waktu kita sendirian di dalam rumah, sapu bebas, tidak ada yang memberi komentar.

Ada pula orang yang rajinnya saat ada tamu doang. Ia tiba-tiba ingin beberes agar tamu betah. Apa lagi jika tamunya kekasih sendiri. Semua kamar yang semula amburadul sekali sampai dibela-belain dipel, agar harum. Bener tidak? Sudah ngaku saja, kamu dahulu begitu, kan?

Beres-beres rumah ialah rutinitas yang kurang disukai. Sepanjang masihlah ada orang yang lain dapat kerjakan, kita akan memasrahkannya demikian saja. Sampai dalam satu saat kita mengetahui jika ada peristiwa yang ganjil. Waktu rumah sepi, kita malah bertambah lebih rajin bersih-bersih rumah. Nyapu dan ngepel lantai jadi rutinitas yang mengasyikan.

error: Content is protected !!