Kemauan untuk mencapai kursi sekolah, ternyata benar-benar diharapkan oleh beberapa bocah di umur dini sejak dahulu saat. Walau terkadang waktu itu umur kita belum mencapai saat yang pas untuk menganyam kursi pengajaran secara resmi, kita tidak jarang-jarang punyai rasa ingin tahu yang demikian tinggi. Bahkan juga karena sangat ingin tahunya, dahulu kita sering curi-curi peluang buat ngintilin alias turut kakak saat kembali masuk sekolah. Ada yang pernah rasakan dan ingat sama peristiwa kocak yang ini tidak?
Percaya sich, dahulu bocah-bocah Indonesia entahlah itu beberapa anak mana juga tentu sempat sabung ayam terpercaya melalui salah satunya masa lalu paling bernilai ini. Ingin tidak boleh dengan orang tua, tentu tetep saja maunya ingin turut kakak buat ke sekolah. Janjinya sich tentu akan anteng, tidak rewel, dan tidak membuat ribet. Tetapi tahu sendirilah, ya, namanya bocah~
Namanya belum waktunya buat sekolah, sudah tentu tidak punyai seragam dong. Dasarnya sudah memalukan bangetlah jika diingat saat ini mengenai saat-saat itu. Terkadang tidak mandi, belum makan pagi, belum gosok gigi, tetapi ngotot ingin langsung turut kakak buat ke sekolah.
Waktu kakak kita rapi sekali gunakan seragam yang sudah disetrika sama ibu, harum, dan bersih, sedang kita hanya gunakan kaus yang sudah digunakan untuk istirahat sepanjang malam. Itu masih mending jika kita tidak berbau sebab belum mandi dan gosok gigi. Sesampainya di sekolah, umumnya akan langsung didatangin sama kawan-kawan kakak kita, dibawain kenalan, sampai dikerjain, dan ditanya-tanyain mengapa turut masuk sekolah. Kita mah diem saja, yang jawab kakak sebab kita malu begitu. Ingat peristiwa ini?
Jika masih hanya ikut-ikutan buat tiba ke sekolah sich umumnya tidak begitu memiliki masalah. Jadi seperti hanya turut sampai ke halaman sekolah, lagi nungguin di luar kelas sama ibu. Tetapi yang kemungkinan untuk kakak kita dahulu berasa jahil sekali sich jika kita sudah sampai ngeyel ingin turut masuk kelas.
Bagaimana tidak membuat kesel sich, orang di kelas juga pasti belajar, tidak hanya main. Benar-benar dasarnya anak kecil jika rasa ingin tahunya sudah tinggi sekali, akan sulit buat tangkal. Jika sudah demikian, umumnya kakak kita akan mengambil sikap duduk yang ada di jejeran belakang, jadi tidak begitu menonjol dan terlihat sekali jika kita turut masuk di dalam kelas. Kocak dong, satu kelas didalamnya seragaman seluruh, lagi mendadak ada satu bocah celingak-celinguk tidak terang dan membuat bingung seluruh orang yang ada dalam. Hmmmmmm~
Seluruh hal itu akan berasa aman saja sampai bapak atau ibu guru kakak kita tiba dan masuk kelas. Jika hanya sama-sama temannya kakak mah tidak jadi masalah, toh mereka umumnya malahan pada senang jika kita ikut-ikutan masuk di dalam kelas. Dasarnya jika sudah ada guru tiba itu rasa-rasanya jadi deg-degan sekali. Ingin lari ke luar tidak akan bisa disebabkan takut kedapatan dan takut ditanyakann; ingin keluar melalui pintu belakang, dikunci; melalui jendela tidak dapat. Akhirnya langsung jongkok dan sembunyi di bawah meja sampai pelajaran usai. Iya, sampai pelajaran usai! Kebayang tidak sich kita dahulu kerasannya seperti bagaimana, sanggup sembunyi di bawah meja sampai beberapa jam begitu. :’)
Kurang lebih jika jaman saat ini masihlah ada tidak, bocah-bocah yang turut kakaknya buat masuk di kelas sebab ingin rasakan sekolah? Dahulu saat kecil saja maunya cepet-cepet sekolah, gantian sudah besar sukanya pada absen! Sulit bener, ya, memang menjadi manusia. Tetapi ada satu peristiwa unik lo! Umumnya yang dahulu sering kali curi-curi peluang buat turut kakak masuk di dalam kelas waktu sekolah sich saat ini banyak yang menjadi orang pinter dan berhasil. Bener tidak nih? ?
