Mengenang Study Tour Sekolah yang Seru dan Berkesan. Malah Nggak Ada Study-nya Sama Sekali

Mengenang Study Tour Sekolah yang Seru dan Berkesan. Malah Nggak Ada Study-nya Sama Sekali


Nyaris tiap sekolah terus melangsungkan program study tur untuk siswa-muridnya. Ide belajar sekalian lakukan tour ke beberapa kota yang mempunyai budaya yang memikat buat didalami, seperti Yogyakarta atau Bali. Umumnya perjalanan rekreasi siswa satu angkatan ini ditemani oleh guru dan pemandu tour.

Bisa disebut study tur ialah satu diantara sedikit acara hebat yang dijadwalkan sekolah. Banyak masa lalu yang terkesan dalam tiap momennya. Untuk kembali lagi mengingat masa lampau, tidak ada kelirunya jika kita kulik kembali lagi beberapa hal tarik dari study tur. Cekidot!

Ide study tur tidak lebih dari sebatas arti. Pada realisasinya, sedikit peristiwa belajar. Rundown jadwal yang dibikin faksi sekolah, didalamnya cuman lawatan ke beberapa tempat rekreasi. Cuman sedikit peristiwa pemandu tour menerangkan riwayat dan info kebudayaan. Itu juga cuman di bis saat sebelum datang di lokasi yang dituju. Bekasnya cuman bersenang-senang.

Peristiwa study tur jadi memory yang tidak terlewatkan, karena disini anak satu angkatan berpadu. Tidak ada kembali penyekat di setiap kelas, tidak ada kembali IPA-IPS, seluruh memiliki hak pilih duduk sama siapa, bis yang mana akan ditumpangi. Orang yang semula tidak dekat jadi dekat, yang semula dekat bertambah kompak.

Serunya ini tidak lepas dari kamar di pondokan. Walau tidak satu kamar, kita dapat sama-sama masuk kamar rekan lain. Bercakap bersama, main kartu bersama. Hebat sekali!

Untuk anak jaman dahulu, imajinasi kita akan Jogja atau Bali awalnya cuman dari TV. Karena itu lumrah bila saat pertamanya kali lawatan kita jadi norak. Waktu bertemu apa yang kira-kira unik, langsung dipotret. Bertemu patung, tugu, pasar, pasir putih, bahkan juga bule juga kita photo. Dahulu dapat bicara sama bule saja sudah bagus sekali. Apa lagi jika sampai photo bersama. Terasa paling bagus! Norak sekali, ya. ?


Tingkah laku stimulanif kita pantas diingat. Mentang-mentang diberi sangu yang cukup dari rumah, kita membeli apa yang tarik. Ada makanan nikmat, coba. Ada oleh-olehan lucu, membeli. Bahkan hal tidak penting seperti tato temporer kita coba. Pergi dari rumah kaya, pulang-pulang miskin sebab umumnya membeli ini-itu. Oleh-olehan itu terkadang sampai kita berkeberatan membawa tas.

Itu sedikit hal yang dapat kita ingat dari study tur, satu perjalanan yang paling terkesan. Peristiwa di mana kita sadar jika punyai banyak rekan sekolah itu nikmat. Sepanjang lebih kurang 2 hari tiga malam berbahagia lagi rasa-rasanya. Tiba-tiba jadi cinta sama sekolah kita. Tetapi seluruh berbeda saat kita diminta buat laporan perjalanan. Kita bingung baginya sebab di situ tidak konsentrasi menulis, kita hanya konsentrasi bersenang-senang.

error: Content is protected !!