Hindari Makanan Ini Saat Mengonsumsi Obat

Hindari Makanan Ini Saat Mengonsumsi Obat

Konsumsi obat seharusnya sama air putih saja, sebab ada banyak obat yang bisa berhubungan dengan zat yang lain ada dalam obat lain, minuman dan makanan. Keadaan ini disebutkan dengan hubungan obat. Hubungan obat ialah hubungan di antara satu obat dengan intisari lain, seperti obat lain atau tipe makanan dan minuman spesifik, yang bisa menahan obat bekerja secara benar (Debnath dkk., 2019). Hubungan obat bisa tingkatkan atau turunkan efektifitas dan/atau efek obat, atau bisa membuat efek baru yang tidak nampak awalnya (Debnath dkk., 2019). Jika efek obat bertambah atau muncul efek baru karena itu bisa mencelakakan pasien yang konsumsi obat.

Makanan tinggi pektin bisa berhubungan dengan parasetamol. Pektin banyak diketemukan pada sayur dan buah-buahan. Salah satunya wortel, peach, apel, buncis, kacang-kacangan, jeruk, aprikot, cranberry, plum, dan kismis merah. Disamping itu, pisang, bit, kentang, wortel dan kubis mempunyai lumayan banyak pektin. Makanan tinggi pektin bertindak selaku adsorban dan protektan. Jalan keluarnya, perut dikosongkan lebih dulu baru konsumsi obat atau konsumsi obat lebih dulu selanjutnya interval beberapa saat baru konsumsi makanan tinggi pektin


Cafein bisa diketemukan pada kopi, teh dan soft drinks. Cafein bisa berhubungan dengan obat spesifik. Contoh-contoh obat yang berhubungan dengan cafein yakni pil kontrasepsi, prednison, ciprofloksasin, simetidin, teofilin, dan bronkodilator. Pil kontrasepsi, prednison, ciprofloksasin dan simetidin bisa menghalangi metabolisme cafein dan tingkatkan dampak dari cafein. Efek yang diakibatkan yakni aritmia jantung. Sedang hubungan teofilin dan cafein bisa menghalangi metabolisme teofilin hingga tingkatkan fokus serum teofilin. Efek yang muncul yakni insomnia dan aritmia jantung

Disamping itu dapat memunculkan efek berbentuk pusing, edema dan hipotensi. Pil kontrasepsi yang dimakan bertepatan dengan juice anggur akan alami pelambatan metabolisme dan beresiko berlangsungnya kenaikan trombosis vena dalam.

Berdasar keterangan di atas, karena itu bisa diambil kesimpulan jika obat bisa berhubungan dengan minuman/makanan spesifik. Hubungan obat dengna makanan bisa perlambat atau tingkatkan metabolisme obat. Disamping itu dapat tingkatkan efek dan memunculkan efek baru yang belum tahu awalnya. Pokoknya, hubungan obat dengan minuman/makanan bisa mengakibatkan kerja obat tidak sesuai seharusnya hingga bisa beresiko mencelakakan pasien. Oleh karenanya, pasien harus mengikut ketentuan gunakan obat supaya terlepas dari bahaya penggunaan obat.

error: Content is protected !!