Kembali lagi khalayak kembali lagi dikejuti dengan berita jika Lord Luhut dipilih jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Hal itu karena untuk isi kekosongan bangku menteri sebab Edhy Prabowo, menteri yang awalnya memegang diberitakan tengah diamankan oleh Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) berkaitan sangkaan korupsi export benih lobster. Keputusan ini makin memberikan keyakinan kita selaku wong cilik dan gabut jika bapak yang ini memang sungguh adalah orang yang serba dapat.
Widiiih, sepertinya kembali repot sekali, ya, Opung? Semestinya opung Luhut ini bisa saja tamparan keras buat kita-kita yang menyukai ngeluh sebab aktivitas. Baru ngerjain skripsi sedikit sudah jemu, dapat revisian ngeluh, wara-wiri ngomong lelah, memangnya pada tidak saksikan sang bapak ini apa, ya? Usia juga kelihatannya bukan rintangan kembali, ketika beberapa orang seumurannya sudah banyak yang istirahat, Lord Luhut ini masih semangat sekali buat kerja ini dan itu. Benar-benar sebenar-benarnya anutan!!111!
Bagaimana tidak mengagetkan, Lord Luhut ini terdaftar seringkali merangkap pekerjaan selaku seorang menteri. Awalnya, beliau pernah gantikan status Menteri ESDM di tahun 2016 yang ditinggal oleh Arcandra Tahar. Juga pernah melakukan pekerjaan selaku Menteri Perhubungan waktu gantikan pekerjaan Budi Kreasi Sumadi yang sempat positif corona. Terang ini bukanlah keputusan yang bermain-main, wong yang dipilih terang saja orang yang berani repot, performanya bagus—setidaknya di mata pemerintahan sendiri dan kebal nyinyiran rakyat. Kelihatannya Lord Luhut ini ialah contoh riil agar beberapa orang di luaran sana tidak umumnya ngeluh sebab begitu repot. Please welcome, bapak paling repot se-Indonesia!
Kecuali bekerja selaku menteri yang serba dapat dan cekatan dengan bermacam pekerjaan negara yang diberi padanya, Lord Luhut punyai deretan perusahaan yang terdaftar selaku kepunyaannya. Tidak bermain-main, perusahaan ini bukanlah perusahaan haha-hihi, tetapi yang dapat membuat orang semakin mikir, “Ini orang apa, ya, dapat punyai perusahaan sekitar ini, dan bekerja selaku menteri juga?!”
Benar-benar satu pertanyaan yang membuat kita bingung. Dalam bermacam laporan mass media, terdaftar dianya membangun PT Toba Sejahtera yang terdiri dari 6 anak usaha. Tidak sampai di sana, anak usaha itu masih dipisah kembali jadi 16 anak perusahaan. Bagaimana, sudah nelen ludah belum?