4 Alasan Kenapa Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Kota yang Suka Heran Lihat Alam Terbuka

4 Alasan Kenapa Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Kota yang Suka Heran Lihat Alam Terbuka

Pernah tidak sich kamu dengar arti “kampungan”? Kerap, kan? Ya, arti ini umumnya dipakai untuk mengolok-olok entahlah itu bergurau atau serius ke siapa saja, terutamanya untuk orang daerah yang dipandang norak waktu menyaksikan hal baru. Tetapi jarang-jarang, kan, kamu dengar ada arti “kotaan”? Bahkan juga nyaris tidak pernah, sebab kemungkinan yang dipandang pantas untuk olok-olokan, ya, arti kampungan itu barusan.

Tetapi ternyata, sekarang ini banyak pula lo beberapa orang kota yang pada akhirnya bisa olokan balik sama beberapa orang daerah. Masalahnya juga sama, sama dipandang norak waktu menyaksikan hal yang kemungkinan baru pertamanya kali dilihatnya. Seperti video TikTok tempo hari yang kembali trending di sosial media, video berdurasi singkat yang didalamnya anak kota riang sekali saksikan rekreasi alam komplet dengan kambing-kambingnya yang dipandang binatang liar. Walau sebenarnya tidak anak daerah, tidak anak kota, sama terkejutan jika saksikan suatu hal yang baru. Nah, agar tidak memerlukan diskusi kembali, ini fakta mengapa kita tidak perlu nyinyirin anak kota yang gumunan atau senang bingung setiap simak alam bebas.

Kamu perlu tahu jika akseptasi tiap orang dengan bermacam background itu berbeda sekali. Bisa saja menurut kita itu ialah hal yang umum saja, lumrah, dan tidak perlu terlalu dibesarkan, tetapi. Menurut seseorang hal itu ialah hal baru yang tarik sekali. Demikian bertentangan sama kita, tetapi ingin bagaimana kembali, lha wong untuk mereka itu tarik kok. Tidak ada kelirunya, kan? Seperti kamu kembali jatuh hati, menurutmu orang yang kamu gemari ya oke sekali, tetapi untuk seseorang. Biasa saja, bahkan juga tidak ada menarik-menariknya sama sekalipun. Sah-sah saja kok~

Sama seperti sama kita yang ngomong jika hal itu norak, terasa seperti tidak pernah saksikan pohon-pohonan. Tetapi jika benar-benar faktanya seperti begitu bagaimana? Beberapa orang itu bangun tidur yang disaksikan hanya gedung pencakar langit, asap motor, macet panjang, jadi lumrah saja jika saksikan. Panorama seperti begitu langsung kagum. Kita juga selaku anak daerah kemungkinan jika dibawa ke kota besar sama gumunan, bingung, terkejut, dasarnya tidak bedalah seperti mereka. Karena itu, tidak ada fungsinya pada diskusi demikian, kita ini sama terkejutan. ?

Mulai saat ini, tidak perlu salty jika saksikan orang kota gumunan setiap saksikan alam bebas, buat. Orang kota tidak perlu gunakan arti kampungan buat ejek-ejekan kembali. Sama memahami saja jika kita ini pada senang bingung jika saksikan beberapa hal baru yang kemungkinan keliatannya wah sekali. Dan ingat , wah buat orang bisa saja hanya biasa saja buat kita, begitupun kebalikannya, dan itu tidak ada kelirunya. Toh, semuanya hanya permasalahan pemahaman kok. ?

error: Content is protected !!