Tiap orang tentu mempunyai panggilan spesial untuk ke-2 orang tuanya semasing, ditambah beberapa orang Indonesia. Bila di luar negeri kemungkinan cuma hanya mom dan dad, di negara kita ini punyai bermacam panggilan buat orangtua. Dimulai dari ayah, ibu, bunda, bapak, mami, papi, mama, papah, mamah, papah, sampai bermacam jenis panggilan yang lain yang kemungkinan adalah panggilan sayang tertentu. Tetapi, bicarakan mengenai panggilan mamah-papah dan ayah-ibu, inget tidak sich kamu jika ke-2 tipe panggilan itu dahulu cuman dapat dirasa oleh orang kaya dan orang kota? Kita yang tinggal di perdesaan tentu memahami ini~ ?
Panggilan itu jadi panggilan paling bagus, berprestise, dan mengisyaratkan posisi sosialmu di depan rekan-rekan pada periodenya. Walau saat ini kemungkinan sudah sangat banyak beberapa orang yang panggil ke-2 orang tuanya dengan panggilan itu, masih saja beda ceritanya dengan jaman dahulu. Saat ini mah yang panggil orang tuanya dengan panggilan mamah-papah dan ayah-ibu tidak hanya orang kota dan orang kaya, tetapi sebagian besar susunan warga dengan bermacam jenis background punyai panggilan itu.
Unik dan kocak sekali benar-benar, tetapi demikianlah kenyataannya. Siapa saja yang jaman dahulu sudah panggil orang tuanya dengan panggilan itu, dapat ditegaskan jika ia ialah orang kaya. Kalaulah tidak kaya-kaya sekali, minimal tentu ia ialah orang kota. Tetapi, di lain sisi beberapa orang jaman dahulu yang panggil orang tuanya dengan mamah-papah dan ayah-ibu itu punyai stereotip tertentu lo, apa lagi waktu bersama rekan sepermainannya.
Ya, dahulu ada arti anak mama yang umumnya diperuntukkan untuk beberapa anak yang dipandang manja, tidak boleh bermain ini-itu oleh orang tuanya, ruangan geraknya terus terbatasi, dan tentu saja apa saja yang dikerjakan terus dikendalikan. Tetapi tetep saja, umumnya yang seperti beini dahulu benar-benar berlangsung ke orang kaya dan orang kota sich.